Sekapur Sirih

Assalamu’alaikum, wr.wb


Bismillah, hanya kata ini yang mau saya lepas dari bibir saya, untuk kemudian beribu harapan dan berjuta keinginan terus mengalir di benak saya untuk kemudahan blog yang sederhana ini, untuk setidaknya sedikit ikut andil memberikan nuansa faedah buat yang membutuhkannya. Tanpa terkecuali. Sahabat-sahabat saya banyak yang berkata : fastabiqul khoirot... dan saya ingin menjadi salah satu pesertanya. Ibarat sebuah perlombaan, biarkan Allah yang menilai pemenangnya. Saya hanya ingin berbagi, itu saja.



*   *   *   *   *   *

Sudah lama saya terbuai mimpi, saya terkurung, terbelenggu -bahkan- terkungkung oleh mimpi itu sendiri. Ia telah sukses menidurkan saya, jauh lebih dalam, dalam sekali..seperti sebuah hypnotis. Dan terasa mimpi itu telah sukses menina-bobokkan harapan-harapan saya selama ini. Saya tersadar untuk segera mengais serpihan-serpihan mimpi itu, untuk kemudian saya rajut kembali menjadi sebuah mimpi yang indah, yang penuh realistis, walaupun hanya berupa blog sederhana ini. Semoga.



*  *  *  *  *  *  *

Sholawat dan salam senantiasa saya haturkan buat Nabi kebanggaan saya, Muhammad SAW (allahumma sholli wasallim ‘alaih) yang dengannya selama ini saya merasa sebagai salah satu umatnya yang dholim, umat yang tidak tahu diri –bahkan- umat yang kurang ajar, karena saya selama ini hanya mengagumi Beliau, sering bersholawat kepada Beliau di acara-acara keagamaan sehari-hari semisal Tahlil, Maulidan dls..namun saya jarang sekali mempelajari sirah Beliau, nasehat Beliau, serta tuntunan-tuntunan yang beliau ajarkan. Saya merasa miskin teladan beliau. Saya terlalu disibukkan oleh glamournya hidup ini. Astaghfirullah....


 *   *   *   *   *   *

Akhirnya, smoga blog ini dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya buat sahabat-sahabat semua –juga- sebagai bahan perenungan dan motifasi yang baik buat saya.
Dibatas nafas yang sudah mulai tersenggal ini, saya kembali membangun mimpi. Dan salah satu mimpi itu adalah blog ini. Selamat menikmati



Wassalamu’alaikum, Wr.Wb


al-haqier ‘ala hidayati robbihi, Kholik Gibran

0 komentar:

Posting Komentar